Produksi Sawit 2019 Diperkirakan Capai 46,5 Juta Ton

Jakarta – Industri kelapa sawit Indonesia selalu mengalami pasang surut, GAPKI melansir kinerja expor kelapa sawit Indonesia masih tertekan pada kwartal I 2018 walaupun produksinya mengalami peningkatan 23,5 % pada kwartal yang sama di tahun sebelumnya. Ditengah memanasnya perang dagang Amerika China dan terpaan berbagai isu mengenai kerusakan lingkungan yang ditumbulkan dari penanaman kelapa sawit, Para pengusaha kelapa sawit masih optimis jika Produksi dan nilai expor akan meningkat di tahun yang akan datang.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan produksi crude palm oil (CPO) tahun depan akan mencapai 46,5 juta ton. Proyeksi tersebut meningkat dibandingkan produksi tahun ini yang sebesar 42 juta ton.
Wakil Ketua Umum III Gapki bidang Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan Togar Sitanggang mengatakan, peningkatan produksi ini meningkat melihat produktivitas tanaman sawit semakin tinggi seiring dengan usia tanaman.
“Replanting perusahaan itu banyak yang berjalan, produktivitas itu kan semakin tinggi dengan dia semakin mature. Replanting itu kan bertahap, jadi kenaikannya juga bertahap. Saya yakin, sampai saat ini kebun yang di-replanting 7 – 8 tahun yang lalu, itu betul-betul in maturity. Stres akibat el nino 2015 sudah lewat, jadi produksinya berlanjut,” tutur Togar, Jumat (2/11).
Tahun ini, produksi CPO diperkirakan berkisar 42 juta ton dimana terdiri dari poduksi perusahaan swasta sekitar 30 juta ton hingga 35 juta ton, produksi perusahaan BUMN sebanyak 1,8 juta ton dan produksi dari smallholders sekitar 6 juta ton hingga 35 juta ton.
Meski produksi naik di tahun depan, namun Togar memperkirakan harga sawit masih akan meningkat menjadi US$ 600 – US$ 650 per ton. Peningkatan ini terjadi karena permintaan minyak sawit yang tinggi, terutama dipicu oleh implementasi B20.
Sumber : Siaran Pers GABKI & kontan.co.id